BANGKALAN – Usai melaksanakan salat Idul fitri, letusan petasan menggantikan pekik takbir yang dikumandangkan dari pengeras suara masjid. Disulutnya petasan glondongan itu bentuk perayaan masyarakat Madura terutama warga Kabupaten Bangkalan menyambut hari raya.
Menurut keterangan warga Lokal, Nur, hampir tiap sudut jalan di Bangkalan pasti terdapat dentuman suara petasan glondongan.

Ia menjelaskan, jenis petasan ini lebih mempunyai khas suaranya yang kencang.
Meskipun hanya sekali, namun dengan jarak lima meter dari petasan bisa merusak gendang telinga. Padahal, Isi petasan itu hanya terdiri bubuk obat petasan, sumbu lalu dibalut dengan kertas.
“Yang pasti di depan masjid jami ada. Di dusun, desa setiap bangkalan pasti menyulut petasan. Bahkan sampai memberhentikan laju lalu lintas. Itu sudah tradisi tahunan sehingga sulit dihilangkan,” tambahnya pada (4/5/2022).
Meskipun dilarang oleh aparat kepolisian, tradisi itu tetap ada mewarnai malam takbiran dan idul fitri. Karena itu, tak sedikit pemuda yang ketahuan aparat akan melarikan diri.