Oleh: Kanzul Ummal
Orang-orang yang sekarang lagi sibuk mencerca, mengutuk, sewot teriak-teriak kesetanan melaknat Buya Syakur karena isi ceramah-ceramah beliau, jika mereka di-adu dengan Buya Syakur dalam sebuah forum ilmiah perdebatan tentang isu-isu yang mereka tuduhkan, niscaya perdebatan akan berlangsung seperti pertandingan tinju antara petinju amatir kelas kampung melawan petinju profesional kelas berat.
Orang-orang Salafi, Wahabi atau NUGL yang menista Buya Syakur, mereka tak lebih seperti orang-orang Khawarij menantang Sayyidina Ali berdebat tentang Al-Quran.
NU sepatutnya bangga punya aset Kiai seperti Buya Syakur yang ilmunya diatas rata-rata ulama mainstream, beliau ulama pemikir sekaligus cendikiawan sekelas Nurkholis Majid, Quraisy Shihab, Jalaluddin Rakhmat. Buya Syakur juga seorang Kyai, penguasaan literatur kitab-kitab kuningnya tidak kalah dengan Kyai-kyai besar lainnya, apalagi cuma dibanding UAS atau UAH.
Kelebihannya beliau mampu meng-komunikasikan ketinggian pengetahuan agamanya dengan bahasa orang awam sekitar diselingi guyon khas setempat.
Catatan, beliau menghabiskan bertahun-tahun usianya demi menuntut ilmu sampai ke luar negeri hingga gelar Profesor, Doktor, Magister dan Kyai pun berhasil disandangnya.
Bisa dibayangkan, untuk mendalami ilmu linguistik sastra Arab dan Ulumul Quran saja beliau menekuninya selama 8 tahun di 3 negara berbeda, belum lagi ilmu-ilmu lainnya yang menyita waktu belasan tahun
Beliau rela melewatkan bertahun-tahun di London Inggris hanya demi menuntut ilmu metodologi dan logika modern, yaitu ilmu untuk mengolah ilmu-ilmu.
Gus Baha dengan nada guyon pernah berseloroh “kesalahan Buya Syakur itu ilmunya ketinggian sehingga banyak yang salah memahaminya.”
Betapa tercela dan laknatnya orang-orang yang telah memotong-motong video ceramah beliau kemudian men-viralkan dan menyesatkan-nyesatkannya.
Hal-hal kontroversial dalam agama yang beliau sampaikan, semua ada referensi ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan tidak asal njeplak atau asal bacot seperti kebiasaan para penuduhnya.
Memang pahit dan menyakitkan kenyataan ini bahkan buat kalangan NU sendiri, bila apa-apa kontroversial yang dipaparkan beliau Buya Syakur terbukti benar, paling tidak separo dari hirarki ilmu pemahaman keagamaan yang telah mapan selama ini akan runtuh, harus dibongkar dan update.
Wallohu’alam bi showab. Long Live Buya