Resah dengan adanya dai atau para tokoh masyarakat yang cenderung provokatif, KH Athoillah Sholahuddin Anwar selaku pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri akhirnya mengeluarkan fatwa dalam memilih tokoh panutan melalui video berdurasi 3 menit.
Dalam video tersebut terdapat dua pesan yang disampaikan. Pertama, mengharapkan kepada santri dan alumni Pondok Pesantren Lirboyo dan masyarakat umum untuk berhati hati dalam menerima ceramah atau pun dakwah dari beberapa tokoh masyarakat yang akhir-akhir ini cenderung provokatif.
Kedua, terkait dengan para tokoh masyarakat terutama para habaib, kita tetap menghormati, memuliakan beliau-beliau. Namun untuk mengikuti kepada beliau kita punya pegangan syari’at. Apabila tidak sesuai syari’at maka tidak perlu mengikuti.
“Sebagaimana kyai sepuh kita menyampaikan beliau- beliau ini (para habaib yang tidak sesuai syariat) bagaikan istri kita yang sedang haid. Tetap kita cintai namun jangan dikawin. Ataupun ada yang mengatakan bahwa beliau-beliau ini seperti Al-Qur’an yang rusak, tidak bisa kita manfaatkan tapi juga tidak boleh kita injak. Tetap kita muliakan. Karena apapun itu adalah mushaf Al-Qur’an. Karena apapun beliau adalah tetap habaib cucu Rasulullah.” Dawuh Yai KH Athoillah.
Disisi lain, beliau juga mengatakan, tidak ada tutunan dalam faham ahlusunnah waljamaah untuk memberontak kepada pemerintahan yang sah. “Kita sebagai keluarga besar Lirboyo dan Ahlusunnah Wal Jammah, tidak ada rumus didalam ajaran kita untuk memberontak kepada pemerintahan yang resmi.” Terang beliau.
Dilansir dari tugu.id KH. Oing Abdul Muid juga merespon dengan viralnya video tersebut. “Iya benar itu dari salah satu pengasuh Ponpes Lirboyo KH Athoillah Sholahuddin Anwar, yang awalnya ada beberapa pihak meminta pendapat dan fatwa secara pribadi kepada beliau dan pondok, namun karena banyak dan masih dalam masa pandemi beliau menggunakan sosial media,” jelas Gus Muid
Gus Muid menambahkan, judul atau pengantar dalam akun medsos itu yang dinilai tidak sesuai dengan judul fatwa . Seharusnya ‘Fatwa Pondok Pesantren Lirboyo Dalam Memilih Tokoh Panutan.’
“Banyak di media sosial yang membumbui statemen KH Athoillah secara berlebihan, seperti dalam tayangan YouTube diberi narasi tambahan sendiri,” tegas Gus Muid.
Pewarta: Malik