RI Berpeluang Terhindar dari Resesi Ekonomi

Oleh: M. Kholid Syeirazi

Saya mau mengutip almarhum Prof. Mubyarto dalam sebuah seminar yang pernah saya ikuti di UGM. Kita ini punya modal ekonomi, namanya resilient economy alias ekonomi tahan banting.  Berkali-kali Indonesia dihajar krisis ekonomi. Kita oleng, tetapi tidak jatuh. Ini kenapa? Karena rakyat kita tahan banting, cepat sekali beradaptasi dengan kesulitan.  Sektor informal, yang diremehkan dalam textbook ekonomi, justru seringkali menjadi penyelamat dalam situasi sulit.

Bacaan Lainnya

Anda lihat sekarang di Amerika, negeri kiblat kemajuan peradaban? Di sebuah stasiun TV,  saya lihat banyak tunawisma terlantar di pinggir-pinggir jalan kota New York. Setelah seorang polisi kulit putih membekap mati seorang pria kulit hitam, George Floyd, kita tidak membayangkan AS akan dihajar isu rasial yang sangat buruk, yang kita pikir sudah dikikis habis oleh tradisi demokrasi berusia ratusan tahun.

Alhamdulillah, dalam tiga bulan yang sulit ini kita tidak mengalami gejolak sosial, meskipun penanganan Covid-19 oleh pemerintah, seperti dilansir tautan ini, ‘pating ceblung’ alias kacau balau. Rakyat Indonesia punya cara sendiri untuk bertahan hidup. Andaikata Pemerintah tidur atau sekadar duduk manis, kata Prof Muby, ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh karena andil konsumsi. Tiap hari orang makan. Tidak usah tanya gizi, yang penting subsisten asal tidak mati. Di situlah roda ekonomi tetap berputar, meski lambat.  Dan berkali-kali ekonomi kita selamat karena konsumsi. Investasi, yang dijunjung sebagai pengungkit pertumbuhan, buru-buru lari dalam setiap situasi sulit. 

Tetapi rakyat tidak pernah lari.  Mereka tetap di sini. Berkelahi melawan nasibnya sendiri. Tidak seperti kelas menengah pengeluh profesional (professional complainer), rakyat bawah kadang tidak punya waktu menyalahkan orang lain. Mereka paling cepat beradaptasi dengan kesulitan karena terbiasa hidup sulit.

Kesabaran rakyat dan keuletan ekonomi akar rumput, insyaAllah, akan menyelamatkan lagi ekonomi RI dari jurang resesi yang parah. Amin.

M. Kholid Syeirazi

(Sekjen PP ISNU)

Sumber: fame.grid.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *