Oleh: Abdul Adzim Irsad
Orang yang shalih, tidak akan menggunakan waktunya, kecuali untuk amal shalih. Setiap detik dari waktunya kelak akan terlihat di hadapan Allah SWT. Orang-orang shalih berkeyakinan, bahwa waktu yang berlalu tidak akan kembali lagi. Atas dasar itu, orang-orang shalih berlomba-lomba, setiap saat dan waktu dari nafasnya digunakan untuk berdzikir kepada Allah SWT.
Ramadhan sekarang pasti berbeda dengan Ramadhan yang lalu. Siapa yang menemui bulan Ramadhan tahun ini, namun tidak mendapat ampunan Allah SWT, termasuk orang-orang yang merugi. Siapa yang di berikan kesempatan pada Ramadhan tahun ini, namun tidak maksimal dalam beribadah, dia belum tentu mendapatkan Ramadhan tahun mendatang. Tidak ada alasan tidak tidak menggunakan Ramadhan kali, kecuali dengan kebaikan-kebaikan.
Jika tidak bisa melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan istikomah, harus mencari alternatif ibadah lainnya, seperti; banyak berbagi makanan dan minuman (ta’jil) kepada orang-orang yang sedang puasa. Setiap kurma, atau seteguk air, untuk berbuka puasa, nilainya dilipat gandakan. Apalagi, makanan atau minuman itu dikonsumsi orang-orang yang sedang puasa, tarawih, membaca Alquran, maka kebaikan itu akan kembali kepada sang pemberi.
Jika tidak bisa berbagi, maka banyaklah membaca Alquran, karena dengan cara ini bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jangan sekali-kali berprasangka buruk kepada siapa-pun, bisa jadi, orang yang tidak pernah ikut shalat tarawih, tadarusan, ternyata setiap hari mengirimkan kurma, makanan, kepada orang-orang yang berbuka di Masjid.
Semua kelak ada hitungan dihadapan Allah SWT, mulai usia, harta, pekerjaan, masa muda. Sebelum semua berlalu, maka hendaknya semua digunakan untuk kebaikan.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW berkata
لاَ تَزُولُ قَدَمُ ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ: عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ، وَمَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ، وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ
“Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal: tentang umurnya dalam apa ia gunakan, tentang masa mudanya dalam apa ia habiskan, tentang hartanya darimana ia peroleh dan dalam apa ia belanjakan, dan tentang apa yang ia amalkan dari yang ia ketahui (ilmu) (HR. Al-Tirmidzi).
Tiga Doa Tidak Tertolak.
Bulan Ramadhan moment paling menarik untuk meminta kepada Allah SWT. Tentu saja, meminta urusan kebaikan, bukan urusan pribadi dan duniawi. Allah SWT paling suka jika hamba-Nya meminta. Tetapi, ketahuilah Allah SWT yang menentukan waktu, bukan manusia yang menentukan dikabulkan doa. Allah SWT juga memberikan sesuai dengan kebutuhan, bukan memberi setiap permintaan manusia.
Dalam Riwayat Imam Al-Tirmidzi, Rasulullah SAW mensinyalir tiga permintaan manusia yang tidak mungkin ditolak di bulan suci Ramadhan, yaitu doa orang puasa sampai berbuka puasa, doa pemimpin yang adil, dan doa orang yang terdzalimi. Namun, para ulama mengajarkan agar setiap doa atau permintaan itu diniatkan ibadah kepada Allah SWT. Ketika berdoa janganlah fokus pada permintaan, namun fokusnya kepada Allah SWT dzat yang memberi.
Malang, 4/4/ 2022