Problematika Guru dan Siswa di Masa Pandemi

Oleh: Dinda Ayu Larasati

Penyebaran virus Covid-19 yang sangat singkat dengan menginfeksi lebih dari 126.000 orang di 123, negara membuat pandemi Covid-19 ini dinyatakan sebagai pandemic global oleh WHO pada pertengahan maret 2020. Laporan kasus positif Covid-19 di Indonesia sendiri pertama kali diumumkan pada maret 2020. Sejak saat itu, jumlah pasien Covid-19 terus meningkat, hingga pemerintah memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar di beberapa daerah untuk membatasi kegiatan warga. Hal tersebut juga berpengaruh ke banyak kegiatan salah satunya belajar mengajar. Seluruh sekolah seketika dirumahkan, sehingga belajar mengajar dilakukan secara online (daring). Hal ini pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Adapun beberapa masalah yang sering muncul pada saat pembelajaran daring ini, yaitu

Bacaan Lainnya
  1. Renggangnya hubungan antara murid dengan guru dan antar murid dengan murid. Hal ini membuat guru tidak dapat memantau siswa terhadap semua materi yang diberikan, guru tidak bisa mengetahui secara pasti apakah para murid mengikuti pembelajaran dengan sungguh-sungguh atau sambal bermain-main.
  2. Terputusnya koneksi internet ditengah-tengah pembelajaran. Mengingat pentingnya internet di masa pandemi ini, dalam pembelajaran pun sangat diperlukan. Namun sering kali terdapat masalah pada koneksi internet, seperti sinyal hilang, sinyal yang tidak stabil, susahnya sinyal di daerah tertentu, dll. Hal ini bisa berdampak cukup besar karena pembelajaran daring ini sangat membutuhkan koneksi internet, sehingga murid yang memiliki koneksi internet yang lancar bisa menerima materi pembelajaran dengan baik, sedangkan siswa yang memiliki masalah pada koneksi internet mereka akan kurang bisa menangkap materi yang diajarkan. Hal terakhir yang sangat disayangkan dalam hal ini yaitu bagi siswa yang tidak memiliki hp android ataupun tidak memiliki kuota karena keterbatasan biaya mereka tidak akan bisa mengikuti pembelajaran sama sekali.
  3. Kurangnya persiapan dari sekolah maupun pemerintah melaksanakan pembelajaran secara daring. Secara dadakan sekolah dan pemerintah melaksanakan persiapan seadanya. Di awal pembelajaran tak jarang menemui kesulitan karena minimnya interaksi siswa di platform pembelajaran seperti google classroom, google meet, zoom, Edmodo, dll. Pembelajaran memang lebih menyenangkan saat tatap muka secara langsung, dimana para siswa dan guru melakukan segala interaksi bersama-sama. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap siswa maupun para pengajar. Berinteraksi akan membuat seseorang bisa menjalin hubungan pertemanan, Kerjasama maupun hubungan yang lainnya untuk kita sebagai makhluk sosial. Bercengkerama dengan guru maupun sesame murid bisa melepaskan kejenuhan. Saat pandemic seperti ini pun kita hanya bisa berinteraksi melalui hp yang mana hal tersebut membuat kita sangat jenuh, bosan dan stress.

SOLUSI

Segala masalah pasti ada solusi dan jalan keluarnya. Untuk mengatasi beberapa masalah tersebut, pastinya kita juga harus berusaha untuk mendapatkan solusinya.

  1. Melakukan pendekatan antar guru-murid dan murid-murid. Hal yang perlu dilakukan yaitu dengan melakukan pendekatan online seperti pesan pribadi atau yang bias kita kenal dengan istilah japri. Tujuan dari japri tersebut tak lain agar mengurangi rangganggnya hubungan dalam pembelajaran, jadi guru-murid bisa menciptakan suasana kekeluargaan. Mungkin hal ini bisa beresiko mengurangi jam istirahat kedua belah pihak, bahkan memakan kuota.
  2. Sinyal yang kurang baik, hp yang tidak memadai dan kuota yang tidak tercukupi. Pemerintah ataupun sekolah harus ikut andil dalam menyiapkan dana untuk memberikan siswa yang kurang mampu, atau mungkin jika siswa memiliki teman yang sedaerah mereka bisa mengikuti pelajaran daring secara bersama-sama. Sinyal dan kuota yang belum tercukupi juga harus segera di perbaiki. Pemerintah pun tidak tinggal diam, banyak kuota yang sudah diberikan kepada sekolah-sekolah secara gratis. Dan jaringan pun juga sudah diperbaiki dan ditambah di beberapa daerah yang terpencil.
  3. Pemerintah sudah membantu semaksimal mungkin untuk mengusahakan pembelajaran daring secara efektif. Namun para guru dan siswa yang sudah hamper 4 semester tidak bertatap muka juga merasa sangat bosan, bahkan tidak jarang mereka menyuarakan ingin segera bertatap muka. Kita juga tidak bisa memaksakan, karena keadaan yang sangat tidak memungkinkan ini. Untuk menghilangkan kejenuhan saat daring, mungkin bisa dilakukan secara individu. Kita bisa memulainya dengan berolahraga ringan seperti, bersepeda, lari, atau sekedar pemanasan. Me-refresh otak kita dengan pergi kea lam bebas bisa juga menjadi salah satu alternatif, misal pergi ke pantai, pegunungan, danau, dll. Namun tetap harus mematuhi protokol Kesehatan yang berlaku. Jika kita menghindari untuk keluar rumah, bisa juga menyalurkannya hobi kita seperti memasak, menulis, melukis, maupun kegiatan positif lain.

Dinda Ayu Larasati | Fakultas Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Islam Malang

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *