MALANG – Untuk menjawab tantangan percepatan zaman, PMII Kota Malang adakan Pelatihan Kader Lanjut (PKL) ke-23 di BLK Wonojati Singosari Malang, Rabu (23/02/2022).
Ketua Panitia Pelaksana PKL Mas Ahmad DM ketika sambutan dalam acara Pembukaan menyampaikan bahwa PMII Kota Malang telah melewati percepatan zaman karenanya, PKL ini menjadi momentum untuk menjawab tantangan zaman 5.0
Di sisi lain, ketua Umum PC PMII Kota Malang Mohammad Sa’i Yusuf untuk menjawab tantangan tersebut, PKC Kota Malang telah melakukan launching melalui platform administrasi, juga seperti halnya pada IKAPMII yang ada di Kota Malang yang mendata jejaring alumni melalui platform serupa.
“PMII kedepannya akan menghadapi digitalisasi skala besar, meskipun Marx mengatakan bahwa perkembangan teknologi akan membatasi sosial masyarakat. Pada faktanya, di era Perkembangan Teknologi 5.0 ini untuk melakukan komparasi belajar dari Jepang, melihat perkembangan dari situ, budaya-budaya pertemuan dan emosional pun sejatinya tidak hilang. Sehingga, agar praktek-praktek organisasi tidak ketinggalan zaman, seyogyanya kader PMII membahaskan urusan besar dan tidak terkendala oleh masalah-masalah internal,” terang mahasiswa Universitas Merdeka Malang tersebut.
Di dalam forum Muspimnas misalnya, lanjut Sa’i, terdapat forum pengkaderan, memberikan sistem kaderisasi formal diterapkan zonasi untuk memeratakan. Namun faktanya di AD/ART PMII mengenai ruang untuk mencari ilmu, bersosial, nyatanya tidak membatasi untuk mengikuti PKL di luar Jawa Timur atau yang dikatakan sebagai wilayah zonasi tersebut. PKL XXIII Kota Malang ini mencoba untuk menghilangkan hal-hal yang menyekat itu, sebagai upaya penyelesaian masalah internal di tubuh PMII.
“Proses pengkaderan PKL ini sebagai kaderisasi formal lainnya MAPABA dan PKD, untuk menjadi kader Mujtahid dalam nuansa Pergerakan, mengingat budaya PKL di Kota Malang sendiri memiliki ranah metode autokritik dengan meresahkan maupun melakukan dekonstruksi terhadap PMII itu sendiri. Seringkali memang, kerap adanya pembicaraan yang mendalam terkait teori namun tidak dapat melakukan praktek nyata, proses Mobilisasi dan Orkestrasi PMII inilah yang menjadi fokus utama PKL XXIII ini,” jelasnya.
Sebagai contoh, kata Sa’i, PMII seyogyanya dapat membersamai pemerintah untuk mengawal hak kaum mustad’afin, maupun menjauhi pemerintah untuk menegaskan negasi keberpihakan organisasi.
“Sehingga, dengan ini saya mengajak peserta PKL XXIII PC PMII Kota Malang baik internal maupun eksternal, untuk bergerak bersama memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia, mewujudkan Islam rahmatan lil alamin, dan Indonesia yang lebih adil,” tutupnya.
PKL ke-23 Kota Malang diikuti oleh 73 peserta dan akan berlangsung selama tujuh hari hingga tanggal 1 Maret 2022. Hadir dalam pembukaan: Ketua IKA PMII Kota Malang M Nuruddin, Ketua Mabincab PMII Kota Malang Megiyanto, PB PMII Fathullah Syahrul, Ketua Umum PKC PMII Jawa Timur Abdul Ghoni, dan perwakilan Polres Kota Malang, serta seluruh Ketua Komisariat PMII se-Kota Malang.
Pewarta : Syarif Dhanurendra