Kamis (12/11/2020) PMII Rayon Ar Rozi Komisariat Universitas Islam Malang mengadakan Sholawat Diba’’ dalam rangka memperingati maulid Nabi Muhammad SAW atau istilah budayanya sering disebut muludan. Peringatan dan dilanjutkan diskusi tersebut dihadiri oleh kader-kader, IKA PMII Rayon Ar Rozi, UKM JQH Unisma, dan Masyarakat setempat bertempat di Mushola Ali Murtadlo Joyosuko Metro Merjosari Kota Malang.
Ketua rayon Ar Razi terlantik periode 2020-2021 mengungkapkan peringatan ini sebagai upaya mengingat hari kelahiran baginda nabi Muhammad SAW, sekaligus membincangkan problematikan yang kini tengah hangat yaitu kartun Nabi. “Sholawat Diba’’ yang sahabat/i baca ini merupakan bentuk kami memperingati Maulid Nabi Muhammad, dan alhamdulillah pada kesempatan ini dihadiri sahabat/i Kader, Alumni PMII Rayon Ar Rozi Komisariat Unisma, perwakilan UKM JQH Unisma, serta masyarakat sekitar mushola”, pungkas Qomar Ketua PMII Rayon Ar Rozi.

Qomaruddin Al Aziz juga menjelaskan perihal diba’. Diba’an merupakan tradisi membaca atau melantunkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW yang dilakukan oleh masyarakat muslim di kalangan NU khususnya dan sudah menjadi tradisi kader-kader PMII. Pembacaaan shalawat dilakukan bersama secara bergantian. Ada bagian dibaca biasa, namun pada bagian-bagian lain lebih sering menggunakan lagu. Istilah diba’an mengacu pada kitab berisi syair pujian karya al-Imam al-Jaliil as-Sayyid as-Syaikh Abu Muhammad Abdurrahman ad-Diba’iy asy-Syaibani az-Zubaidi al-Hasaniy. Kitab tersebut secara populer dikenal dengan nama kitab Maulid Diba’.
“Jadi sholawat yang kami baca bergantian secara biasa maupun menggunakan lagu ini merupakan syair-syair pujian karya al-Imam al-Jaliil as-Sayyid as-Syaikh Abu Muhammad Abdurrahman ad-Diba’i asy-Syaibani az-Zubaidi al-Hasaniy yang sering disebut kitab Maulid Diba’”, jelas kader yang sering disebut Pak Yon.
Selain acara baca Sholawat, agenda tersebut disambung dengan diskusi ringan oleh anggota pengurus PMII Ar-Rozi tentang isu-isu agama terkini seperti pemboikotan produk prancis oleh negara timur tengah yang dipicu dari polemik karikatur Nabi Muhammad buatan majalah Charlie Hebdo yang menyebutkan bahwa karikatur tersebut merupakan bagian dari ‘kebebasan berekspresi’ di Prancis, dan melabeli pemenggalan terhadap parti sebagai ‘serangan teror islamis’.
Setelah semua agenda selesai, acara ditutup dengan rasa syukur. “Saya bersyukur dalam hal ini masih ada kepedulian dan kecintaan sahabat sahabati PMII terhadap peringatan maulid Nabi agar kita bisa meraih syafaat dari kemuliaan hari kelahiran baginda besar sang proklamator padang pasir yaitu Nabi Muhammad SAW. Di samping itu melalui kehangatan sahabat-sahabati rayon Ar-Razi kita bisa turut menanggapi isu internasional hubungannya dengan prancis dan presiden Macron yang tengah bergulir saat ini,” ungkap Pak Yon Qomar usai acara berlangsung.
Pewarta : Firman, Divisi Keagamaan PMII Rayon Ar Rozi