Pentingnya Kaderisasi dan Regenerasi

Oleh: KH. Marzuki Mustamar

~Mukadimah & Wasiat Takwa~

Bacaan Lainnya

Kaum muslimin rohimakumullah

Regenerasi dan kaderisasi sangat penting dalam Islam. Sebab, suatu saat kita pasti akan berpulang menghadap Allah Swt. Kalau kita mati, apakah anak cucu kita masih Islam? Apakah mereka masih sholat? Bagi kiai yang mempunyai pesantren dan mempunyai lembaga pendidikan dakwah untuk berjuang (jihad fi sabililah). Setelah kita mati, apakah pendidikan yang telah diperjuangkan bisa lanjut atau tidak, madrasah dan TPQ sebagai sarana dakwah bisa lanjut apa tidak? Begitu juga bagi orang yang menjadi takmir. Setelah kita mati, apakah masjid yang telah diperjuangkan mati atau tidak? Apakah anak cucu kita sanggup melanjutkan dan mengurusi masjid atau tidak?

Sebagai ikhtiar yang menjamin keberlangsungan dakwah agama Islam, kita harus mempersiapkan anak-anak dan murid-murid kita supaya bisa melanjutkan dakwah serta perjuangan ini. Oleh karena itu, kaum muslimin rohimakumulah, regenerasi dan kaderisasi sangat penting kita lakukan.

Allah Swt. menyarankan kepada kita supaya senantiasa mempersiapkan keturunan yang kuat-kuat. Maksudnya, kuat secara iman, fisik, ekonomi, ilmu dan jihad dalam perjuangannya. Allah memerintahkan kita untuk tidak mati dengan meninggalkan anak cucu yang lemah-lemah. Oleh karenanya, Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat an-Nisa ayat 9.

وَلۡيَخۡشَ ٱلَّذِينَ لَوۡ تَرَكُواْ مِنۡ خَلۡفِهِمۡ ذُرِّيَّةٗ ضِعَٰفًا خَافُواْ عَلَيۡهِمۡ فَلۡيَتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡيَقُولُواْ قَوۡلٗا سَدِيدًا  ٩

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”

Rasulullah saw. mengapresiasi kader-kader yang kuat fisik, mental, ekonomi dan imannya. Sebagai bekal untuk memperjuangkan agama Allah Swt. Sebab, tanpa kekuatan, kita sulit memperjuangkan agama Allah Swt. Dalam Kitab Bulughul Marom halaman 342. No. 8 Rasulullah saw. bersabda

المُؤْمِنُ القَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنَ المُؤْمِنِ الضَّعِيفِ.

Orang mukmin yang kuat, jauh lebih dicintai oleh Allah swt daripada orang mukmin yang lemah. Orang mukmin sama-sama baiknya, namun orang mukmin yang kuat lebih dicintai oleh Allah Swt.

Kaum muslimin rohimakumullah,

Ikhtiar untuk melahirkan generasi yang kuat dan mampu melanjutkan perjuangan Islam dapat kita upayakan dengan beberapa cara.

Pertama, tentunya melalui pernikahan secara syar’i. Jangan sampai ada di antara kita yang mempunyai keturunan, anak dan cucu tanpa lewat pernikahan. Karena berdasarkan penelitian dan survei hampir semua anak manusia yang lahir lewat perzinahan rata-rata sulit disholihkan. Mereka sulit dididik lantaran proses awal kelahirannya sudah tidak benar. Oleh karena itu, kalau anak cucu kita ingin menjadi manusia yang baik dan kuat imannya, serta sholeh amal perbuatannya, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah melalui pernikahan yang diridloi Allah Swt.

Kedua, Rosulullah saw. mengutamakan sisi keagamaan seorang hamba, terutama dalam akhlak dan kesholihannya. Kategori inilah yang seharusnya diutamakan dalam menentukan pilihan calon suami maupun istri. Sebagai orang tua, jika ada orang sekaya dan sehebat apapun yang melamar anak kita, jangan diterima. Kecuali, agamanya benar-benar baik, khususnya mampu menjaga sholat dan seterusnya. Sebaliknya, jika anak kita dilamar orang yang biasa-biasa saja dan tidak terlalu kaya. Tapi dia ‘alim dan imannya luar biasa. Itulah yang layak dipilih untuk menjadi calon menantu kita dan akan melahirkan kader-kader yang melanjutkan perjuangan ini.

Kaum muslimin rohimakumullah

Nabi mengingatkan. “Jangan sampai kita menolak pinangan orang yang agamanya baik dan akhlaknya juga baik.”

إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْن دِيْنَه وخَلقَه فَزَوِّجُوه إِلاَّ تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَة في الأرض وَفَسَاد كَبِيْر. (روى الترمذي: 1084)

Jika ada anak laki-laki datang kepadamu, meminang putrimu, sekiranya anak laki-laki itu agamanya bagus, akhlaknya bagus, terima saja. Nikahkan dengan putrimu, jika tidak justru kamu matre, keduniaan dan memilih calon lain yang lebih kaya, tapi tidak sholat, maka akan terjadi kerusakan di muka bumi ini.

Kaum muslimin rohimakumullah

Terakhir, yaitu “lukmatul halal.” Sebagai upaya supaya anak cucu kita baik-baik dan sebagai modal bekal perjuangan agar mereka kuat imannya, maka berkerja yang baik, mencari rejeki dengan cara yang halal merupakan cara yang penting untuk menjada iman anak dan cucu kita. Jangan memakan apapun makanan yang tidak halal, jangan minum berbagai minuman yang tidak halal.

Dengan demikian, kalau anak istri kita, senantiasa diberi makanan yang halal dan berkah, insyaallah kelak mereka akan menjadi hamba yang kuat imannya, kuat Islamnya dan manfaat serta berkah ilmunya.

Kaum muslimin rohimakumullah

Inilah, tanggung jawab kita sebelum kita mati, pastikan anak cucu kita sholat, mengaji dan mau mengurusi masjid. Kalau itu bisa kita lakukan, maka berbahagialah. Kita mati, agama tidak ikut mati, madrasah dan dakwah tidak ikut mati, dan pesantren tetap berlangsung. Dengan begitu, kita sudah memperjuangkan ihyaululmiddin, yakni menghidupkan agama Allah Swt.

وَٱلۡعَصۡرِ  ١ إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ  ٢ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ  ٣

Sumber: kompasiana.com

Editor: Febi Akbar rizki

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *