Pemilihan Hingga Tiga Putaran, Konferensi MWC NU Sukun Akhirnya Melahirkan Ketua Baru

konferensi sukun

MALANG – Konferensi MWC NU Sukun ke-7 diwarnai dengan pemilihan dramatis. Pasalnya, perserta harus memilih  ketua tanfidziyah hingga tiga ronde. Hal tersebut disebabkan karena perimbangan suara yang berlangsung dua kali putaran.

“Saat proses pemilihan harus diulang 2 kali, karena suara kedua calon berimbang yaitu sama-sama dapat 9 suara. Sehingga, sesuai tata tertib (tatib) apabila suara calon sama dalam 2 kali pemilihan, maka MWC (Syuriah terpilih) mendapatkan 1 suara,” terang Choirul Anam selaku ketua panitia Konferensi.

Bacaan Lainnya

Namun akhirnya, saat putaran ketiga muncul satu nama sebagai ketua tanfidziyah MWC NU sukun. Beliau adalah K.H Ali Mahsun, S.Pdi. Dirinya berhasil ditetapkan sebagai ketua usai menang tipis atas Dr. Miftahul Huda yang merupakan ketua incomnbent dengan raihan (10-9) suara.

 “Yang terpilih Tanfidziyahnya, Kiai Ahmad Ali Mahsun, S.Pdi dan Rois Syuriah adalah Drs. K.H. Imam Mukti,” ungkapnya saat dikonfirmasi oleh tim Nuvoices.

Kiai Ahmad Ali Mahsun dimasa remaja beliau mengenyam pendidikan di Pesantren Lagitan Tuban selama 3 tahun. Kemudian melanjutkan di Pondok Sarang Jawa Tengah di bawah asuhan Mbah Yai Maimun Zubair selama 7 tahun. Selesai dari Sarang melanjutkan kuliah di Fakultas Agama Islam Universitas Islam Malang (Unisma). Pria asal Blora Jawa Tengah tersebut mengajar di Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang.

“Saat ini Kiai Ahmad Ali Mahsun mengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam di Candi Badut-Karangbesuki Sukun Malang. Sedang Kyai Imam Mukti, adalah Rois Syuriah MWC NU masa khidmah 2017 -2022. Keseharian beliau mengajar dan memberian pengajian dibeberapa tempat yang ada di Kota Malang,” imbuhnya.

Namun, menurutnya, ditengah drama yang berlangsung, konferensi MWC NU Sukun tetap berjalan lancar dan meriah.

“Konferensi MWC NU Sukun ke -7 berjalan dengan lancar, terlebih dengan kehadiran Kyai Chamzawi, Gus Is, Kyai Marzuki, Perwakilan Walikota yang diwakili oleh asisten 1 Pak Mulyono. Sekaligus juga di hadiri perwakilan dari pengurus MWC yang ada di Kota Malang, menambah suasana konferensi semakin meriah,” tambahnya.

Pihaknya berharap, sesuai dengan hasil sidang komisi, salah satu yang diinginkan ranting adalah terbangunnya komunikasi yang baik antara MWC dan Ranting.

“Bisa menghidupkan kembali Lembaga Lembaga yang ada sebagai ruhnya kegiatan yang ada d MWC NU Sukun. Mulai dari NU CARE-LAZISNU, LD NU, LTM NU, Lembaga Ma’arif, Serta mengaktifkan kegiatan lailatul ijtima’ secara bergantian antara MWC dan Ranting.,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *