Oleh: Tere Liye
Tulisan ini sudah dibuat bertahun2 lalu, tapi selalu relevan untuk direpost, dibagikan ulang. Versi terbaru ini direvisi dengan memasukkan poin transportasi online, juga pemerkosaan sesama jenis (misalnya, murid laki2 diperkosa guru laki2).
Pertama-tama, mari kita bahas data2 ‘menarik’ yg saya sarikan dari berbagai website dunia yg konsen soal pemerkosaan, bahwa:
- 67% pemerkosaan dilakukan oleh seseorang yg mengenal korban, termasuk dalam definisi ini mengenal lewat jaringan sosial (fb, dll), hanya 1/3 sisanya yang sama sekali belum kenal. Itu artinya apa? Rumah, sekolah, kantor, adalah sumber pelakunya. Kerabat, guru, rekan kerja adalah pelakunya.
- 67% pemerkosaan dilakukan malam hari.
- 33% pemerkosa melakukannya dalam keadaan mabuk
- Hanya 11% pemerkosa yg menggunakan senjata utk mengancam.
- 15 dari 16 pemerkosa bahkan tdk pernah masuk penjara 1 hari pun (baik karena korban malu melapor, laporan tdk dilanjutkan, dan faktor lainnya). Artinya? Itulah sedihnya urusan ini. Korban itu selain malu buat cerita, banyak diantaranya yang dibungkam, ditakuti, diancam. Maka, banyak korban yang bertahun2, berkali2, terus diperkosa, sampai hamil. Tidak ketahuan. Bayangkan betapa intimidatif pelakunya. Betapa berat hidup korban.
- 44% korban pemerkosaan dibawah usia 18 tahun. Ini sedih sekali lihat datanya. Anak2, remaja, beresiko diperkosa.
- 31 tahun adalah rata2 usia pelaku pemerkosaan
Maka, dari berbagai fakta tersebut, juga dari berbagai pendapat ahli, berbagai panduan lainnya, berikut sy daftar beberapa panduan utk menjaga diri:
- Jangan menemui seseorang, pergi dgn seseorang yg baru berkenalan (termasuk baru berkenalan di tempat kerja, sekolah, kafe atau dunia maya), bahkan jika kalian merasa sudah tahu, yakin ybs adalah orang baik2. Ini benar2 tindakan paling bodoh jika kalian mau saja diajak pergi/ketemuan, dan dilakukan malam hari, ke tempat yang kalian tdk tahu. Silahkan cek poin 1 dan 2 fakta2 pemerkosaan di atas, kombinasi dua hal ini membuat resiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan menjadi berkali-kali lipat.
- Hindari memakai pakaian yang mencolok, membawa barang (dompet, tas, HP) yg mencolok. Karena kalian berpakaian rapi serta tertutup sj tetap (jilbab) tdk mengurungkan niat pemerkosa, apalagi berpenampilan mengundang.
- Jangan berada dalam ruangan, kamar, tempat yang terisolasi dan terpisah jauh dari orang-orang sekitar. jangan mau dalam situasi seperti itu. Ingat, angkutan umum, transportasi online, persawahan, semak, hutan, dll, jika jauh dr orang2, melintas di tempat2 sepi, itu juga masuk dalam kategori ter-isolasi.
- Jangan mau diajak bepergian tanpa tujuan jelas. Ke hotel manalah, ke tempat apalah, bahkan ke ruang kelas, ruang kantor. Jika seseorang mengajak bicara, minta di ruangan biasa yang ada orang lain. Termasuk jika guru minta ketemuan, ketemu di ruang guru biasa yg ada guru2 lain. Dosen minta ketemu, maka ketemu di ruang dosen, yang terbuka, ada dosen2 lain.
- Selalu punya tujuan jelas jika berada di luar, selalu menjaga diri, misalnya dgn tdk menggunakan earphone di tempat ramai. Jangan memakai earphone terus-menerus di tempat umum, itu membuat kalian lbh tdk sadar diri dgn lingkungan sekitar, tdk memperhatikan ada yg sedang memperhatikan. Selalu waspada.
- Jika merasa situasinya sudah mulai mencurigakan, kalian terdesak, di bawah tekanan, SEGERA putuskan untuk pergi menjauh. Ingat, hanya 11% pemerkosa yg menggunakan senjata. Tekan tombol panik dalam diri kalian sesegera mungkin–kecuali jika pemerkosa bersenjata tajam, pistol, kendaraan melaju kencang, dsbgnya dan dalam situasi amat mengancam lainnya. Jika kalian memang amat perasa, sungkan dgn tuan rumah atau seseorang bersama kalian, berbohong silahkan utk mencari alasan pergi segera atau bila perlu pergi saja.
- Khusus untuk kendaraan/angkutan umum, transportasi online penting sekali kita tahu tujuan/trayek/detail dari angkutan tersebut. Jika tidak tahu, ragu-ragu, hindari pergi di malam hari, tunda esok hari. Kalau kita sudah terbiasa dengan trayek tersebut, dan situasi normal, tentu kita tidak perlu berlebihan memeriksa, tapi jika kita sama sekali tidak tahu, tindakan preventif lebih baik daripada terlanjur. Jangan naik angkutan umum yang kosong melompong, dan periksa dengan cepat penumpang lain, apakah ada yang mencurigakan. Untuk transportasi online, selalu pastikan mobil berada di tengah keramaian, tidak masuk ke tempat2 terpencil yang bukan tujuan kita, selalu lihat map/peta. Jika ada yang mencurigakan, segera minta berhenti, turun, jangan ditunda dan setelah turun bergegas ke tempat yang terang/ramai oleh orang-orang.
- Jangan menerima sembarang minuman dan makanan dari orang yang tidak dikenal. Perhatikan gelas minuman jika kalian berada di pesta, acara, kendaraan umum, dsbgnya.
- Pemerkosaan itu juga bisa terjadi pada anak atau remaja laki2. Didik anak2 kita utk selalu lapor, bicara, jika ada orang lain yang melihat, memegang, dll atas bagian tubuhnya yang sensitif. Pun guru2 di sekolah berasrama putra, putri, ayolah, tambah kewaspadaan soal ini. Awasi sekolahnya. Termasuk guru2, saling mengawasi prilaku guru lainnya. Pelaku pemerkosaan itu bisa terlihat alim sekali. Padahal dia sangat menjijikkan.
- Tambahan, jangan pernah asal komen menyalahkan wanita setiap kasus pemerkosaan terjadi misalnya dengan menyalahkan mereka suka berpakaian seksi, dll. Pemerkosa itu tidak pandang bulu, berjilbab pun bisa kena. Dan komen seperti ini tdk menyelesaikan masalah, kitalah yg justeru menambah masalah dengan menyakiti perasaan orang lain. Mari, jaga anak2 kita, kerabat dan teman kita masing2 (terutama yang masih remaja).
Panduan ini tidak untuk membuat kita jadi over-protected, berlebihan paniknya, dan terlalu cepat bereaksi padahal situasi normal, panduan ini lebih untuk berjaga-jaga, waspada. Beberapa poin mungkin tidak tepat/tidak efektif, tergantung situasi. Jika kalian masih remaja, diskusikan hal tersebut dengan orang tua masing2.
*Tere Liye