MALANG – HM Sanusi Bupati Kabupaten Malang membuka Webinar Eco Pesantren dengan tema ‘Desain Pesantren Ramah Lingkungan’. Kegiatan itu, merupakan rangkaian peringatan Hari Santri Nasional 2021 yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang (PC) Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) NU Kabupaten Malang, dan diikuti oleh perwakilan dari berbagai pesantren dan lembaga pendidikan.
“Momentum Hari Santri Nasional kali ini jangan sampai disia-siakan begitu saja. Akan tetapi mari bersama-sama untuk senantiasa mengenang, meneladani dan melanjutkan peran ulama dan santri pendahulu dalam membela dan mempertahankan NKRI serta terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa,” ujar Bupati Malang HM Sanusi.
Selanjutnya webinar ini dimulai dengan pengantar dari beberapa tokoh penting NU di Kabupaten Malang yakni Ketua PC Lakpesdam NU Kabupaten Malang, Dr H Abdul Malik Karim Amrullah, M.Pd.I., Ketua PCNU Kabupaten Malang, dr Umar Usman, Gus Atok Lukman Hakim.
Direktur Pesantren Center Kabupaten Malang, Dr H Abdurrahman Said, S.H.I.,M.Pd. dalam hal ini menjelaskan tentang bagaimana pesantren dalam perkembangan zaman, sampai kepada berbagai kebijakan mengenai pesantren dan rukun pesantren yang harus tetap ada.
Peserta group webinar yang mencapai 100 orang lebih bisa menikmati kajian mendalam dari Dr Agus Mulyono, Dr Aulia Fikriani Muchlish serta Dr Ir Dyah Pitaloka, M.P. dari media zoom, youtube, dan Facebook.
Dr. Aulia Fikriani Muchlis berkata, “Manusia harus hidup diantara alam, bukan hidup di atas alam.” Doktor lulusan ITS dan ITB ini mengajak peserta agar mengembangkan konsep Eco Arsitektur yang holistik, “Kerusakan lingkungan sesungguhnya dikarenakan adanya. Kerusakan nilai” Imbuh doktor yang pernah mendapatkan penghargaan dari PT Holcim ini.
Sementara itu, tak kalah pentingnya pemateri kedua Dr H. Agus Mulyono mengajak peserta merawat bumi. Dia berkata “Tuhan tidak menciptakan sampah, karena semua ciptaan Tuhan bermanfaat, manusialah yang menghasilkan sampah.”Dalam presentasi yang disampaikan, Dr Agus menunjukkan hasil dari fermentasi Eco enzym yang telah dihasilkannya. Menurutnya bahwa semua orang bisa melakukan ini dimulai dari diri mereka sendiri, tidak perlu harus menunggu menjadi lulusan perguruan tinggi terlebih dahulu untuk bisa membuatnya.
Dari penelitian yang dilakukannya selama ini, Dr Agus menemukan bahwa manusia menghasilkan 50% lebih sampah organik. Dosen UIN Maliki yang menempuh studi S3 Kedokteran di Universitas Brawijaya ini memiliki sembari menunjukkan produknya, juga menjelaskan bahan bahan yang dibutuhkan, proses pembuatan sampai pada hasil yang diperoleh.
Selanjutnya, sebagai pemateri terakhir Dr. Dyah Pitaloka yang sekaligus sebagai wakil ketua Lakpesdam Kabupaten Malang, menjelaskan bahwa Eco Pesantren yang dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup sejak tahun 2008 bertujuan untuk mendorong pengembangan ilmu pengetahuan, Kepedulian, kesadaran, dan peran aktif pondok pesantren dalam menjaga pelestarian lingkungan hidup.