Mentadabburi Ayat Hujan di Musim Hujan (Bagian I)

وَآيَةٌ لَّهُمُ ٱلأَرْضُ ٱلْمَيْتَةُ أَحْيَيْنَاهَا وَأَخْرَجْنَا مِنْهَا حَبّاً فَمِنْهُ يَأْكُلُونَ. وَجَعَلْنَا فِيهَا جَنَّاتٍ مِّن نَّخِيلٍ وَأَعْنَابٍ وَفَجَّرْنَا فِيهَا مِنَ ٱلْعُيُونِ. لِيَأْكُلُواْ مِن ثَمَرِهِ وَمَا عَمِلَتْهُ أَيْدِيهِمْ أَفَلاَ يَشْكُرُونَ .

“Suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan. Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air, supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?” (QS. Yasin: 33-35)

Bacaan Lainnya

Segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini adalah ayat kauniyah. Bagi orang yang mau berfikir, kesemua itu adalah tanda-tanda yang menunjukkan kekuasaan Allah.

Beberapa ayat dalam Surat Yasin tersebut menjelaskan tentang hal ini. Penjelasan yang menjadi bukti bahwa hujan dapat menghidupkan lahan mati, kemudian menumbuhkan tanaman dan tumbuhan, baik primer berupa biji-bijian, maupun skunder atau tersier berupa buah-buahan.

Tentang biji-bijian, Allah menjelaskan dalam surat al-Rahman:

وَٱلْحَبُّ ذُو ٱلْعَصْفِ [الرحمن: 12]

“Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya.” (QS. Ar-Rahman: 12)

Allah menjelaskan bahwa Dia memancarkan beberapa mata air. Telah maklum bahwa ladang yang dikelola oleh manusia terkadang diairi dari sungai, atau hujan (tadah hujan), atau dari sumber air. Sumber adalah air yang berasal dari air tanah: semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah pada lajur/zona jenuh air (zone of saturation), yang berasal dari serapan air hujan.

Karena itulah Allah berfirman:

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَسَلَكَهُ يَنَابِيعَ فِي الْأَرْضِ ثُمَّ يُخْرِجُ بِهِ زَرْعًا مُخْتَلِفًا أَلْوَانُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَجْعَلُهُ حُطَامًا إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لِأُولِي الْأَلْبَابِ [الزمر: 21]

“Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.” (QS. Al-Zumar: 21)

(dari berbagai sumber)
Bersambung ke bagian II

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *