Mengenal M Nor Muhlas, Berawal dari Ketua IPNU Hingga Menjadi Direktur PDAM Kota Malang

M Nur Muchlas direktur PDAM
M Nur Muchlas direktur PDAM (kanan) bersana pengurus IPNU Kota Malang saat agenda silaturahmi PC IPNU kota Malang di kantornya (dok.syauqi)

MALANG – Warga NU Kota Malang sudah tidak asing lagi dengan nama M Nur Muhlas. Ia merupakan direktur utama PDAM Kota Malang. Pria kelahiran 1970 tersebut sukses menjadi direktur perusahaan air minum setelah menyabet penghargaan CEO terbaik BUMD oleh pemerintah pusat untuk kedua kalinya. Namun siapa sangka, semasa muda diriya tercatat aktif sebagai kader Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU).

Muhlas, panggilanya, mengawali karir organisasinya di IPNU Wajak, Kabupaten Malang. Saat itu, ia bersama Alm. Hasan Abadi (mantan rektor UNIRA) mendirikan PAC IPNU Wajak, Kabupaten Malang yang saat itu vakum lama.

Bacaan Lainnya

“Saat itu saya sebagai ketuanya, Pak Hasan sebagai Sekretaris saya,”ungkapnya saat ditemui tim Nuvoices (21/7) di kantornya.

Ia mengaku, keinginan mendirikan IPNU tak lain karena dorongan motivasi keluarganya yang berlatar belakang NU. Secara tidak sadar pengaruh NU di dalam dirinya sangat kental.

“Dulu lemari di rumah kalau di buka banyak seragam NU. Karena romantisme keluarga yang dari lingkungan NU, secara bawah sadar saya senang kalau NU itu exist yang pada akhirnya IPNU juga harus hidup,” ujarnya.

Ia menjabat sebagai ketua selama dua periode. Selama itu pula, dirinya berhasil mendirikan delapan ranting dari 13 desa di kecamatan Wajak bersama ratusan kader di dalamnya.

Tak berhenti disitu, pengalaman organisasi Muchlas meranjak naik seiring dirinya menjadi ketua ranting PKB juga bersama Alm. Hasan Abadi. Terpilihnya dia sebagai ketua juga seiring dengan terbentuknya PKB kala itu.

Berkat karir politiknya tersebut, ia juga pernah pernah duduk di gedung DPRD Kota Malang sebagai ketua komisi selama dua periode muali tahun 2004-2014. Karirnya pun merangkak naik seiring dengan geliat politik saat dirinya menjadi anggota dewan. Kemudian di 2007 – 2009 ia juga pernah menjabat sebagai Ketua DPD KNPI Kabupaten Malang.

Dan pada akhirnya, ia dilantik oleh Wali Kota Malang Drs. Sutiaji, menjadi pucuk pimpinan PDAM kota Malang ditahun 2019.

Pria yang juga keturunan Sunan Drajat tersebut mengaku, tidak ada yang menyangka dirinya menjadi direktur PDAM. Menurutnya, semua karena kebaikan yang pernah ia lakukan selama berorganisasi.

“Tidak ada rencana. Semua mengalir saja. Saya hanya percaya bahwa kebaikan tidak akan berdusta kepada kita,” imbuhnya.

Selain itu, ia percaya keberhasilan hingga di titik ini juga tak lepas dari peran orang tua.

“Karena Birul walidain, doa orang tua. Intinya jangan sampai membuat sedih orang tua,” ujarnya.

Dia berpesan kepada seluruh kader IPNU khususnya kota Malang untuk terus melakukan tanggungjawab sebagai kader NU. Sebab, arah masa depan juga ditentukan oleh kebaikan-kebaikan yang dilakukan.

“Lakukan yang terbaik apapun yang diamanatkan, kebaikan akan kembali ke kita,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *