YOGYAKARTA-Warga NU khususnya keluarga besar pondok Krapyak kembali berduka atas wafatnya KH Attabik Ali, Pengasuh Pesantren Ali-Maksum Krapyak Jogjakarta, Sabtu (6 /2/21) sekitar pukul 13.00 WIB di usia 77 tahun.
“Innalilahi wa Inna ilaihi Raji’un. Turut berbelasungkawa atas wafatnya KH Atabiq bin KH.Ali Maksum Krapyak Yogyakarta (mertua Anas Urbaningrum). Semoga Allah SWT Tuhan YME memberikan tempat terbaik disisi Nya dan keluarga yang ditinggal diberikan kesabaran dan keikhlasan”. Demikian berita duka bertebaran di media sosial hari ini.
Meninggalnya Kiai Atabik Ali juga membuat Menko Polhukam Mahfud MD turut berduka. Selain Kiai Attabik, Mahfud juga merasa kehilangan Rektor Paramadina Prof Firmanzah yang juga meninggal dunia hari ini.
“Dua sahabat baik, KH Attabik Ali (Ponpes Krapyak Yogya) dan Prof. Firmanzah (Guru Besar UI dan Univ. Paramadina) wafat hari ini. Inna lillah wa inna ilaihi raji’un. Semoga husnul khatimah dan mendapat ampunan serta surga-Nya. Allahumma ighfir lahuma, warhamhuma,” tulis Mahfud dalam akun Twitternya.
KH Attabik Ali merupakan putra KH Ali Ma’shum, Rais Am PBNU 1981-1984. Kiai Attabik Ali, sepeninggal KH Ali Ma’shum menjadi figur yang dihormati di lingkungan Pesantren Krapyak Jogjakarta.
Kiai Atabik Ali juga pernah duduk dalam kepengurusan PBNU di masa Gus Dur, yakni sejak Muktamar Situbondo tahun 1984. Kiai Atabik masuk jajaran sebagai Ketua PBNU.
Segenap redaksi NU Voices berduka cita atas meninggalnya kyai kita untuk yang kesekian kalinya. Semoga Allah SWT senantiasa menjaga ilmu dan ajaran yang beliau telah ajarkan kepada kita.
Pewarta: Malik