Malang NU voices – Di Surabaya ’dihebohkan’ dengan aksi pengurus Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) yang membantu umat kristiani membuat pohon natal dari masker. Hal ini dilakukan sebagai bentuk menjaga kerukunan antar umat beragama. Sehingga, persatuan dan kesatuan serta Bhineka Tunggal Ika tetap terjadi di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Lalu bagaimana dengan aksi ISNU Malang?
Ketua ISNU Kabupaten Malang Abdullah Syam menyampaikan, ISNU tiap daerah punya cara sendiri dalam menghormati pemeluk agama lain memperingati Natal. Dimana biasanya di Kabupaten Malang ISNU berkolaborasi dengan Banser dan Pagar Nusa untuk menjaga NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
”Menjaga NKRI dan Bhineka Tunggal Ika ini salah satu implementasinya menghargai pemeluk agama lain menjalankan ibadahnya. Termasuk juga menjaga kenyamanan dan keamanan mereka dalam menjalankan ibadah,” terang pria yang juga menjadi pengasuh pesantren rakyat ini.
Menurutnya, hal tersebut menjadi salah satu cara untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Sehingga, Banser dan Pagar Nusa bukan menjaga gereja. ”Ini perlu saya luruskan, yang benar teman-teman Banser dan Pagar Nusa bukan jaga gereja, tapi jaga NKRI,” terangnya.
Lebih lanjut, biasanya kegiatan ini dilaksanakan pada hari H, atau tanggal 25 Desember. Namun, pihaknya tidak bisa ’berpartisipasi’ di semua gereja. ”Biasanya di titik-titik yang ’rawan’. Terkadang, personel kami nggakpakai seragam (banser),” ungkap dia.
Hormati Pemeluk Agama Lain, ISNU di Daerah Punya Cara Sendiri
