Erupsi Semeru 4 Desember lalu menyisakan luka bagi kita semua. Per hari ini (8/12/2021) tercatat 34 Warga Meninggal, 69 Luka, dan 16 Orang hilang akibat bencana awan panas Gunung Semeru
Melutusnya gunung semeru menjadi rentetan Panjang peristiwa gunung meletus yang ada di Indonesia. Ini menjadi lazim, karena secara geografis Indonesia menjadi negara dengan wilayah cincin api atau ring of fire yang rawan terhadap aktivitas alam seperti erupsi gunung berapi semacam ini.
Terkait hal ini, Wakil Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah K.H. Achmad Chalwani bercerita tentang keadaan gunung zaman dahulu yang takluk karena doa dari Syeikh Abdul Qodir Jaelani.
Dikisahkan zaman dahulu ada sebutan ‘jalmo moro jalmo mati, satu moro satu mati. Kalau ada yang masuk tanah jawa pasti mati. Karena keadaan tanah jawa zaman dahulu seperti itu, maka terdengar hingga manca negara.
Lalu ada seorang khalifah Bani Umayyah tahu akan kondisi Jawa saat itu, kemudian dirinya memanggil Syaikh Subakir. Namun ketika, Syaikh Subakir akan pergi ke tanah jawa ragu-ragu. Sebab, keadaan tanah jawa yang dikelilingi gunung aktif yang sewaktu-waktu bisa meletus. Akirnya dirinya sowan kepada syeikh Abdul Qodir al-Jaelani untuk meminta doa. Sesaat beliau diberikan doa dengan tujuan agar gunung-gunung di Jawa jinak. Doa Tersebut:
لَوْ اَنْزَلْنَا هٰذَا الْقُرْاٰنَ عَلٰى جَبَلٍ لَّرَاَيْتَهٗ خَاشِعًا مُّتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ الله
(Surat al-Hasyr ayat :21)
Semoga kita dilindungi oleh Allah Swt. dari letusan gunung berapi. Semoga kita semua dijaga Allah Swt. untuk tetap berada dalam shirāthal mustaqīm, yaitu jalan para nabi dan pengikutnya: orang-orang shalih dan mushlih terdahulu yang diberi nikmat kepadanya. Amin Allahumma Amin.
Penulis: Malik Handika (Aktivis PKPT IPNU IPPNU)
