Dawuh K.H. R As’ad Syamsul Arifin: Kiai Harus Kaya Alim dan Sakti

dok. m.medcom.id

Dalam penyebaran Agama Tauhid (Islam) atau mengajak masyaraka ke pada agama Islam, dibutuhkan keahlian-keahlian bagi para pendakwah atau sering kita sebut dengan Ulama, sedangkan di jawa-madura sering disebut dengan Kiai. Kiai ini dituntut untuk memiliki tiga kreteria tersebut dalam judul diatas yaitu Kaya, Alim dan Sakti. Hal ini di sampaikan oleh Kiai As’ad Syamsul Arifin kepada Santri-santrinya. Termasuk di sampaikan ke pada salah satu santrinya yang bernama Kiai Suroso Mu’in (Panarukan Situbondo).

Kiai Suroso Mu’in adalah salah satu santri tertua dari Kiai As’ad Syamsul Arifin (Pondok Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo), beliau (Kiai As’ad) mengajarkan kepada Santri-santrinya tentang Kaya, Alim dan Sakti adalah syarat untuk menjadi seorang Kiai (Ulama). Syarat pertama, Kenapa Kiai harus kaya? Karena dalam berdakwah membutuhkan biaya (ongkos), membangun pondok dan masjid juga butuh biaya. Biaya-biaya inilah yang dituntut oleh beliau (Kiai As’ad) pada kiai Muda (lora) penerus perjuangan agama dan bangsa (Jihad) yaitu harus kaya raya untuk mempermudah dalam berdakwah.

Bacaan Lainnya

Kemudian syarat yang kedua, kiai itu harus Alim. Alim inilah modal utama dalam berdakwah, mengajak umat Kanjeng  Nabiyuna Muhammad dengan ajakan cinta penuh kasih sayang, Misalnya Kiainya belum Alim bagaimana? Itulah pentingnya syarat Kaya diletakkan diurutan petama, karena apabila Kiai kurang Alim, ia bisa mendatang guru (ustadz) untuk mengajarkan secara private padanya. Kemudian syarat yang ketiga adalah Kiai itu harus Sakti. Sakti di sini adalah Mukjizat yang diberikan Allah kepada Para Nabi (Rasul) sedangkan yang diberikan Allah kepada Kiai (Ulama) adalah Karomah, karomah ini yang diberikan Allah kepada hambanya yaitu berupa  aura positif dari jiwanya yang terpancar kewajah dan perbuatannya (Akhlaq) sehingga kiai tersebut berwibawa (Kharisma), sehingga mudah bagi sang kiai dalam mengajak dan mempengaruhi Umat Kanjeng Nabiyuna Muhammad ke jalan kebenaran (Islam).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *