KOTA MALANG – Viralnya kasus fetish mukena yang dialami model di Kota Malang akhir ini menimbulkan reaksi di berbagai kalangan aktivis. Termasuk IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) Kota Malang.
Organisasi yang merupakan banom NU ini ikut berkomentar pedas terhadap kasus yang diduga pelecehan seksual tersebut. Aisyah Rosadi ketua IPPNU menganggap fetish merupakan perilaku menyimpang secara biologis. Ia menganggap wanita sebagai objek terkadang dirugikan dengan pelaku kelainan tersebut.
“Dalam medis maupun agama dalam hal ini sama, apabila objek fetish bukan pasangan maka dianggap sebagai penyimpangan. Mungkin dalam medis ada penjelasan yg lebih luas lagi.” terangnya
Meskipun sekarang dalam proses penyidikan, kasus pelecehan di media sosial tidak bisa diamini oleh siapapun. “Memang kasus ini tidak menyerang secara fisik, namun secara psikis dan kehormatan seorang wanita akan dirugikan dengan adanya kasus , jika terbukti.” Imbuhnya
Wanita yang juga guru PNS ini berharap, kedepan IPPNU lebih memfokuskan kepada generasi muda dengan memberikan wawasan dan arahan terkait pelecehan seksual terutama dalam pencegahan. Hal itu bisa dimulai dari pergaulan yang baik sehingga ujungnya menjadi generasi muda yang memiliki karakter dan akhlak yang mulia.
Ia juga menghimbau, apabila sudah terjadi kasus pelecehan baik kepada diri sendiri atau orang lain, perlu ada solidaritas kepada saudara yang sedang mengalaminya baik dalam bentuk mendukung materi ataupun imateri.
Setelah kasus ini, Pihaknya akan lebih fokus lagi membimbing generasi muda agar terhindar dan dari pelaku tindakan kurang baik. “Karena kami yakin agama adalah pedoman dan tempat kembali. Dan kami yakin IPPNU salah satu ormas yang bisa membawa generasi muda ke arah yang lebih baik.” Tutup Rosa panggilan akrabnya
Pewarta: Shidik