MEKKAH – Beberapa jama’ah Haji Kloter Malang mengalami penurunan fisik setiba di kota suci Mekkah. Menurut Muhammad Fahrur Rozi, salah satu jama’ah kloter 15, Kota Malang, beberapa penyakit yang dialami jama’ah dintaranya dehidrasi, gatal pada kulit dan pilek hingga kluar darah.
Ia mengaku kondisi itu disebabkan karena jama’ah beradaptasi karena cuaca ekstrim di kota Mekkah. “Seperti itu biasa terjadi,” ungkapnya saat dihubungi Nuvoices pada rabu Kamis (23/6) waktu setempat.
Namun, menurutnya jama’ah yang sakit tertangani dengan baik selama di hotel. Selama 24 jam petugas stand by di lobi hotel. Sehingga, para jama’ah bisa meminta obat atau penanganan khusus ketika sakit.
“Sebelum berangkat kami diberi Alat Pelindung Diri (APD) seperti, masker, oralit, handsanitizer, botol spray dll. Ini untuk melindungi diri dari cuaca ekstrim disini (mekkah),” terangnya.
Ia mengaku pelayanan petugas selama di kota Mekkah memuaskan. Petugas sangat peduli dengan jama’ahnya. Tidak hanya di hotel, di depan pintu masuk masjidil haram dan titik-titik tertentu petugas selalu stand by untuk mengawal jama’ah agar tidak tersesat.
“Kebanyakan masih banyak yang terkendala karena Bahasa. Karenanya, peran petugas penting agar jama’ah tidak tersesat,” ujarnya.
Di ketahui sebelumnya, Kota Malang memberangkatkan 690 jam’ah. Mereka terbagi menjadi tiga kloter, ada kloter 14,15, dan 16. Sebelum ke mekkah, mereka mendarat ke Madinah terlebih dahulu. Saat ini mereka berada di Dar Umm Al-Quro sekitar dua kilometer dari Masjidil Haram.